Monday 3 August 2015

Angka Sial

Kalau jalan ke Poins Square, aku seringnya ke lantai ini, lantai 3A (setelah lantai 3) karena TMbookstore ada di sana. Dulu rutin 2 minggu sekali. Tergelitik juga untuk tanya kenapa 3A, kog di tombol liftnya tidak di-stamp aja lantai 4. Angka sialkah? Kurang hoki? Pengusir keberuntungan?
Ada yang menjawab iya. Kayak angka 13 dong? Dijawab iya juga.

Itu kan cuma angka. Di mana daya gaibnya? Mau diberi angka berapapun tetap saja lantai 3A itu berdiri sekian meter dari tanah, luasnya tetap sekian meter persegi, dan terletak di antara lantai 3 dan lantai 5.

Kenapa?
Katanya simbol kematian. Huruf D (untuk Death atau Die) itu huruf keempat dalam aksara Latin. Ucapan Cina untuk angka 4 itu 'se", juga bisa diartikan kematian. Di Jepang, angka 4 diucapkan 'yon' atau 'shi' yang ternyata berarti 'mati'. Angka 4 juga hasil penjumlahan 1+3 atau 13.
Ada lagi yang bilang angka 4 mirip gambar kursi terbalik. Nanti keberuntungan atau kesuksesan akan terbalik juga.

Hihihi... apa hubungannya ya?

Alhasil, gedung-gedung bertingkat tidak mengakui ada lantai keempat dalam bangunannya. Contohnya, ya Poins Square dan Blok M Square (kalau tidak salah developernya sama). Katanya, Nokia tidak pernah keluarkan ponsel seri dengan pangkal 4. Mercedes juga demikian. Mereka tidak keluarkan tipe berseri pangkal 4.

Bicara bisnis juga bicara uang.
Yakin angka 4 angka sial? Biasanya kalau soal uang kita rasional. Urusan untung rugi soalnya dan menuntut presisi.
Mungkin Laba perusahaan yang seharusnya (misal) 4 milyar jadi ditulis 3,999,999,999 atau jadi malah 5 milyar?
Beli bakso 6 ribu semangkuk, bayar pakai 10 ribu. Maaf, kembalinya 3 ribu aja, ya pak, soalnya kalau 4 ribu ntar saya dagang sial. What? Kenapa tidak kembalikan saja 5 ribu? Ya rugi saya. Kalau begitu saya yang akan rugi, dong?  
Ini seratus ribunya kurang 3 lembar. Apa bisa kita bilang begitu sementara kurang 4 lembar?
Yah silakan saja kalau mau.


Kb.Lama
05.10.12

No comments:

Post a Comment