Monday 3 August 2015

Persepsi Menentukan

Inilah yang terjadi kalau ada orang terlalu lugu (atau bego). Tidak bisa bedakan mana daging kambing mana daging sapi.
Tapi betul juga, cara pandang menentukan tindakan. Kalau anak burung dibesarkan di tengah keluarga ayam mungkin selamanya dia tidak bisa terbang. 

Ceritanya aku suka makan siang nasi rawon di warung makan seberang gedung pasar Kebayoran Lama. Aku tidak suka daging kambing. Alasannya hampir sama dengan ikan. Baunya, plus pernah tersangkut tulang. Daging kambing itu seperti jaket kulit apek lama tidak dicuci. Tengik menyengat. Bagaimana bisa menelan benda itu.

Dulu ketika masih kontrak rumah di Legoso Ciputat tiap hari makan rawon sepulang kerja. Jelas daging sapi. Ditulis di depan warung. Enak. Karena itu sampai bosan kupesan tiap hari.

Kata siapa rawon selalu daging sapi? Itu aku tidak pernah tahu.

Belasan kali menyantap rawon daging kambing Kebayoran Lama (memang enak sih), toh tidak masalah. Kesehatan tidak terganggu. Malah beratku naik sekilo lagi akibat jadi predator berkaki dua, makan daging melulu.

Sampai bosan bahkan, berhenti sebentar beberapa hari. Lalu makan lagi kemudian hari. Begitu terus berulang. Ibu pemilik warung bahkan hafal muka dan apa yang kupesan tiap kali. Aku datang tinggal duduk dan bilang "biasa ya" Hingga satu hari ketika aku bawa pulang makan di kantor, rekan kerja bertanya, '

"tu rawonnya kambing 'pa sapi?"
"Sapi lah. Aku ga suka kambing"
(yakin amat)

Dia menyangsikan
"masa'? biasanya rawon ntu daging kambing. Makanya aku ga bisa makan, takut darting kumat."

Khawatir ketahuan bego nya, aku kembali jawab pendek.
"Sapi. Dah sering makan kog".

Tapi kuendus-endus juga semangkuk rawon berkepulan uap 'mewangi' itu,
setelah sempat sendoki kuahnya sekali.

"iya, ya. kog kayak bau kambing. Coba deh" Kataku akhirnya sambil sodorkan mangkuk ke dia.

Diendusnya, ia mengiyakan. "iyalah ni mah kambing, Dimas. Masa lu ga tau".

Memang benar. Baunya itu. Si bendot bertanduk tumpul.

Astaga!! Selama ini??
Bahkan baunya pun tak pernah tercium olehku.
Hahahaha....

Dasar bego'!
Jadi mulai hari itu, rawon kucoret dari pilihan menu makan enak.

Tapi... daging kambing sebetulnya enak toh...


Kb.Lama
16.03.10

No comments:

Post a Comment